laporan akhir 2
1. Jurnal [back]
Percobaan 2
Non Inverting Amplifier Input DC
No | RF ( kΩ ) | Vin (Volt) | Vout (Volt) | Gain |
1 | 35 | -3 | -10,5 | 3,5 |
-2 | -8,99 | 4,495 | ||
0 | 0 | 0 | ||
+2 | +9,01 | 4,505 | ||
+3 | +11 | 3,66 | ||
-Vsat= -12v | +V sat= +12v | +Vmax= +11v | -Vmin= -10,5V | |
2 | 70 | -3 | -10,5 | 3,5 |
-2 | -10,5 | 5,25 | ||
0 | 0,01 | 0 | ||
+2 | +11 | 5,5 | ||
+3 | +11 | 5,5 | ||
-Vsat= -12v | +V sat= +12v | +Vmax=+11v | -Vmin= -10,5v |
- Alat dan Bahan:
- Resistor
Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.- OP-AMP
Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.- Sumber DC
Untuk menghasilkan arus DC- Kapasitor
- Jelaskan
prinsip kerja dari rangkaian non inverting
Non Inverting adalah suatu rangkaian penguat yang berfungsi menguatkaan sinyal dan hasil sinyal yang dikuatkan tetap sefasa dengan sinyal inputannya. Pada rangkaian, tegangan input terhubung ke kaki non inverting amplifier. Selanjutnya kaki inverting amplifier terhubung dengan resistansi ground dan resistansi feedback. Kemudian antara Rf dan Rg terdapat titik percabangan yang diindikasikan sebagai titik A. Nantinya hukum kirchoff yang digunakan untuk mencari nilai tegangan output op amp .
2. Apa pengaruh Vin terhadap vout pada rangkaian non inverting
Vin berpengaruh
terhadap sinyal keluaran rangkaian non inverting amplifier. Sinyal masukan dan
keluaran rangkaian non inverting amplifier adalah sama. Pada percobaaan terdapat
sumber tegangan yang bernilai positif, maka tegangan output yang dihasilkan
juga bernilai positif. Begitupun sebaliknya untuk tegangan input yang bernilai
negatif, maka tegangan outputnya bernilai negatif.
![]() |
3. Jelaskan pengaruh dari +V saturasi dan -V saturasi pada tegangan output yang dihasilkan
Pengaruh +v saturasi/- v saturasi sebagai pembatas tegangan output op amp-nya. Contohnya tegangan yang telah dilakukan penguatan melebihi +12 V dan -12 V , maka akan dibatasi oleh Vsaturasi. Hasilnya tegangan yang dikeluarkan tidak akan melebihi +12 V atau kurang dari -12 V.
4. Bagaimana turunan rumus Vout dari rangkaian non inverting
![]() |
Penjabaran penurunan rumus op-amp non
inverting berdasarkan gambar di atas didapatkan
persamaan arus yang mengalir pada titik cabang A, sebagai berikut:
Persamaan 1:
If = Ig
Persamaan
dijabarkan menjadi:
![]() |
Persamaan 2:
Karena V+ = Vin
dan V- = VA , serta asumsi nilai V+ = V- maka dapat dituliskan nilai Vin = VA.
![]() |
Persamaan 3:
Dengan
menyederhanakan persamaan (3), dapat diperoleh persamaan tegangan keluaran dari
penguat non-inverting:
Persamaan 4:
![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar